Sustainable and Healthy Food?

            Apa itu sustainable and healthy food? – Keberlanjutan adalah kemampuan untuk eksis secara konstan. Jika Anda seorang chef, Anda dapat menginspirasi siapa pun agar tertarik dan mempraktikkan memasak dengan cara yang lebih berkelanjutan. Orang akan membutuhkan contoh yang baik untuk mengubah suatu kebiasaan mereka.

Tahukah kamu? Bahwa 12% dari total emisi gas rumah kaca (atau 14.160 pon karbondioksida per rumah tangga) dihasilkan dari hanya menumbuhkan, menyiapkan, dan mengirimkan makanan kita.

Prinsip utama sustainable and healthy food diantaranya yaitu:

  1. Tanpa limbah makanan

Di seluruh dunia, 35 hingga 50% makanan diproduksi tidak dimakan. Penyebabnya yaitu kerugian pertanian dikarenakan gagal panen dan produksi yang berlebihan dan ketidakpedulian konsumen.

Lantas bagaimana seorang chef mengatasinya?

  • Memeriksa bahan makanan yang masuk
  • Penyimpanan harus terus dijaga kesegarannya
  • Perhatikan bahan yang harus diolah sekarang atau mungkin dapat digunakan untuk yang lainnya
  • Memelihara stok harian secara terus-menerus
  • Menggunakan bahan untuk menu yang lain
  • Menggunakan metode pengawetan
  1. Mengurangi penggunaan protein hewani

Mengurangi protein hewani dengan menggunakan protein nabati. Protein nabati diantaranya yaitu, tempe, tahu, kacang polong, oncom,dan legume (kacang-kacangan).

  1. Jika menggunakan protein hewani, sebaiknya menggunakan yang jejak karbon (carbon footprint) yang paling rendah

  1. Sayuran segar sebagai bahan utama

Gunakan sayur-sayuran yang masih segar. Selain, karena kualitas yang lebih baik, juga karena gizi dan nutrisinya masih terjaga.

  1. Menggunakan produk-produk musiman

Gunakan produk-produk bahan makanan yang sedang musim pada saat itu.

  1. Menggunakan sebanyak mungkin bahan lokal yang terdekat

Artinya makanan yang tumbuh dan dikembangkan di wilayah Indonesia, baik tumbuhan/makanan asli Indonesia dan bukan asli Indonesia

  1. Mengurangi nasi dan menggunakan karbohidrat lain sebagai pengganti nasi

High carbo diantaranya yaitu beras, terigu, kentang, buah seperti pisang, apel, dan anggur. Ganti dengan low carbo seperti, beras merah, beras hitam, gandum, jelai (barley), quinoa, dan sorgum.

  1. Sehat, bergizi, dan lezat

Makanan sehat harus mengandung gizi yang seimbang. Nah, terdapat enam nutrisi yang paling penting:

Macronutrions (bahan bakar)

  1. Protein (ikan, daging, telur, kacang-kacangan, biji-bijian, kedelai)
  2. Karbohidrat
  3. Lemak yang terdiri dari lemak jenuh (kurang sehat, seperti daging, keju, susu, minyak sawit) dan lemak tak jenuh (relatif lebih sehat dan kolesterol rendah, seperti ikan dan kacang-kacangan)

Micronutritions (mempercepat berbagai proses di dalam tubuh)

  1. Trace elements (elemen kimia dalam jumlah kecil yang diperlukan tubuh)
  2. Vitamin
  3. Mineral

Adanya variasi atau keberagaman dalam makanan menjadi makanan sehat, karena:

  • Banyak nutrisi yang membutuhkan nutrisi lainnya untuk mengoptimalkan fungsinya.
  • Sistem kekebalan yang berfungsi dengan baik akan sangat bergantung pada asupan makanan seimbang, terutama protein nabati.

Lalu, bagaimana makanan sehat di dapur?

  1. Gula

Minimalisasi penggunaan gula. Dalam hidangan manis atau pastry dapat diganti dengan madu, buah-buahan (buah kering atau buah segar), plant syrups, stevia (pemanis alami bebas kalori yang berasal dari tanaman stevia rebaudiana), dan bunga-bunga yang dapat dikonsumsi. Di dalam hidangan gurih dapat diganti dengan bawang bombay, sayuran manis (paprika, jagung, bit, wortel), dan karamelisasi produk-produk yang mengandung gula.

  1. Garam

Asupan harian garam berdasarkan standar internasional yaitu sebanyak 6gr per orang. Penggunaan garam dapat diganti dengan kecap kan yang telah difermentasikan (fermented fish sauce) hingga kecap (soy sauce).

Setelah mengetahui prinsip, bahan-bahan makanan, sekarang beralih ke teknik-teknik memasak sehat.

  1. Merebus/blanching (merebus sebentar dalam air panas): Mulai dengan air rebusan dalam jumlah besar, segera angkat dan tiriskan setelah mendapatkan tingkat kematangan yang tepat.
  2. Panfrying: Bersihkan minyak/butter, suhu maksimal 200 derajat Celcius.
  3. Deep frying: Gunakan minyak yang bersih dari minyak kelapa, olive oil, kacang tanah, mengontrol suhu, dan satu kali menggoreng.
  4. Grilling: Menggunakan panggangan dengan panas dan ketinggian yang dapat disesuaikan, memanggang dalam bentuk dan ukuran kecil, dan bakarlah pada area yang berventilasi baik.
  5. Steam cooking: Mengukus merupakan teknik yang paling sehat diantara teknik-teknik memasak lainnya. Pertahankan aroma, rasa, warna, tekstur, vitamin, dan mineral dengan optimal.

Keberlanjutan (sustainable) mungkin memang masih asing di telinga kita. Namun, apa salahnya mencoba suatu perubahan yang akan memiliki dampak besar. Walaupun, pada awalnya manusia tidak selalu antusias akan adanya perubahan, terutama ketika suatu perubahan itu merupakan keharusan dan hasil dari perilaku mereka sendiri. Semoga artikel mengenai sustainable and healthy food kali ini bermanfaat dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

Share this Post

Share

Cara Baru Makan Nanas

            Ada-ada saja ya? – Beberapa...