Alasan Mengapa Tidak Dapat Berhenti Makan Keripik

Apa Anda juga merasakan hal yang sama? – Suara ‘kriuk’ saat makan keripik menjadi salah satu alasan mengapa kita tidak dapat berhenti makan keripik. Beberapa penelitian mengungkapkan bahwa alasan orang suka mengonsumsi keripik karena suara kriuk yang dihasilkan ketika mengunyah keripik.

Alan Hirsch, M.D. yang merupakan peneliti bau dan rasa menyatakan bahwa “orang suka camilan renyah yang bisa menimbulkan suara kriuk keras hingga merambat ke telinga bagian dalam melalui konduksi udara dan tulang. Sehingga, dapat membantu kita mengidentifikasi apa yang dikonsumsi”. Maka dari itu, ketika kita mengonsumsi keripik dan mendengar suara kriuk, membuat kita semakin ingin lebih banyak lagi makan keripik.

Pendapat lainnya, diungkapkan oleh Sonic Chip, “bunyi kriuk yang dihasilkan ketika gigi mengunyah sesuatu yang renyah adalah bagian penting dari faktor keinginan untuk makan”. Hasil dari penelitian ini yaitu dengan semakin keras bunyi suara kriuk yang dihasilkan, maka semakin tidak dapat berhenti makan keripik.

Flavour, Charles Spence menyatakan bahwa “orang menggunakan suara untuk menilai seberapa lezat makanannya, karena dapat menjadi indikator penentu tekstur dan kualitas makanan.” Secara otomatis, otak berstimulasi mengaitkan antara tekstur dengan kesegaran makanan. Jika teksturnya bagus, maka kesegaran makanan juga bagus.

Coba bayangkan, ketika mengonsumsi keripik melempem, keripik telah kehilangan sebagian besar kenikmatannya. Menurut studi, Universitas Oxford, dalam alam bawah sadar, suara memiliki peran besar dalam seluruh kenikmatan dari semua yang kita konsumsi.

Selain, suara kriuk yang dihasilkan keripik, ada alasan lain yang membuat kita tidak dapat berhenti makan keripik. Journal of Nutrition menunjukkan bahwa, garam memiliki peran yang jauh lebih kuat untuk membuat kita makan lebih banyak. Menambahkan garam ke dalam hidangan membuat berpikir betapa menyenangkan dan lezatnya hidangan tersebut. Garam dan rasa gurih akan membuat orang makan 11% lebih banyak dibanding biasanya.

Di balik kelezatan dan kerenyahan keripik, jangan lupa kandungan karbohidrat, lemak, dan kalori di dalam keripik sangat banyak. Tidak baik dikonsumsi secara berlebihan. Walaupun itu hal yang cukup sulit, tetapi berusahalah. Semoga artikel Indonesian Chef Association ini bermanfaat. Yuk, hidup sehat!

Referensi:

TribunNews , Fimela , WomanTalk , DetikFood

Share this Post

Share