Jenis Herbal Penghilang Anxiety

                Pernah mengalami kecemasan? Justru sedang mangalami? – Cemas atau anxiety  adalah perasaan gugup atau gelisah. Rasa ini merupakan reaksi alami tubuh terhadap stres, bemanfaat untuk membuat seseorang lebih berhati-hati dan waspada. Namun, cemas menjadi tidak sehat apabila berlebihan, sulit dikontrol, hingga mengganggu aktivitas sehari-hari.

                Rasa cemas ini tidak membuat orang mencari makanan bergizi yang mengandung adaptogen. Dikutip dari Huffington Post, adaptogen membantu seseorang beradaptasi dengan stres.

                Zat ini juga bekerja untuk mengatasi efek stres dalam tubuh yang bisa menyebabkan perubahan fisik yang berbahaya dalam tubuh, seperti melukai organ dalam sistem saraf, sistem endokrin (hormon), dan sistem kekebalan tubuh. Adaptogen memiliki sifat stimulan yang dapat membantu melawan efek berbahaya tersebut.

Marcelle Pick, seorang peneliti mengatakan adaptogen dapat mengisi ulang kelenjar adrenalin dan membantu merespon stres. Ia menyebutkan sebenarnya adaptogen hanya membantu sedikit dari stres yang dialami seseorang, yang terpenting yaitu menjaga pola makan, cukup istirahat, aktif, bersyukur, dan bersosialisasi. Namun, adaptogen sebagai tanaman herbal yang dapat meredakan hormon kortisol bisa turut mendukung.

                Adaptogen ada di beberapa tanaman herbal, diantaranya Eleutherococcus senticosus (ginseng Siberia), Rhodiola rosea (akar Arctic), dan Schisandra chinensis:

  1. Ginseng

Ginseng siberia sebenarnya bukan ginseng, tapi memiliki cara kerja yang sama dengan ginseng. Penelitian menunjukkan bahwa ginseng siberia mampu membantu menangkal kelelahan dengan meningkatkan energi, dapat mencegah pilek, membantu mengobati masalah stres mental dan stres fisik. Biasanya ginseng siberia dalam wujud tablet, bubuk, kapsul, atau potongan akar kering yang dimasukkan dalam teh.

Jenis ginseng lainnya yaitu Panax Ginseng. Panax, atau ginseng merah, adalah tanaman akar yang dapat meningkatkan produksi kolagen pada kulit, terbukti memiliki sifat anti-aging yang mumpuni.

  1. Akar artik

Sering disebut dengan akar mawar dan tumbuh di iklim dingin Asia dan Eropa. Sudah lama digunakan di negara Rusia dan Skandinavia untuk mengobati penyakit ringan seperti sakit kepala dan flu.

Dilansir dalam laman Medical News Today, tanaman herbal ini dapat membantu mengobati kegelisahan, depresi, kelelahan, anemia, dan sakit kepala. Akar artik biasa ditemukan dalam bentuk kapsul, tablet, bubuk atau juga ekstrak cair.

  1. Schisandra chinensis

Schisandra berguna untuk meningkatkan kesehatan hati dan menstabilkan gula darah. Dilansir dalam laman WebMD, schisandra dapat merangsang enzim di hati dan meningkatkan pertumbuhan sel hati.

Mengonsumsi ekstrak buah Schisandra sendiri atau dikombinasikan dengan ginseng siberia, dianggap mampu meningkatkan konsentrasi dan kecepatan berpikir. Schisandra chinensis juga menurunkan kadar enzim SGPT pada orang yang hepatitits. Tingginya tingkat SGPT adalah pertanda terjadinya kerusakan hati.

  1. Selasih

Selasih tidak memiliki zat adaptogen. Namun, sebuah penelitian yang telah dilakukan oleh Preliminary menyebutkan bahwa selasih mampu membantu saat kelelahan dan stres. Selasih dapat meningkatkan sistem imun, mengatur gula darah, tekanan darah, dan kadar hormon.

 

Efek samping mengonsumsi herbal adaptogen

Meskipun memiliki beberapa manfaat alami bagi tubuh tapi, perlu berhati-hati.

Ginseng Siberia dianggap aman jika digunakan sesuai dengan petunjuk. Namun, orang dengan tekanan darah tinggi, sleep apnea, penyakit jantung, skizofrenia, wanita hamil dan menyusui, orang-orang yang mengalami penyakit autoimun sebaiknya tidak mengonsumsi ginseng siberia.

Untuk sichandra, aman jika digunakan sesuai petunjuk, namun jika menyalahi dari anjuran yang diberikan dapat menimbulkan heartburn, perut nyeri, penurunan nafsu makan, kulit terasa gatal dan kemerahan. Schinandra ini sendiri tidak dianjurkan bagi ibu hamil, orang yang mengalami epilepsi, dan orang yang mengalami GERD.

Begitupun dengan akar artik, jika tidak dikonsumsi berdasarkan petunjuk dapat menimbulkan efek samping, seperti kepala pusing, mulut kering, dan timbulnya masalah gangguan  tidur.

 

Referensi:

Hellosehat , Sociolla

Foto:

Unsplash

Share this Post

Share