8 Jenis Minuman Fermentasi dari Berbagai Negara
Tenyata fermentasi tidak hanya pada makanan saja – Selama ini, pasti kamu sudah tidak asing lagi dengan makanan yang difermentasi, seperti oncom, tempe, dan tapai singkong. Namun, untuk minuman yang difermentasi cukup jarang. Ini karena, kebanyakan minuman fermentasi mengandung alkohol,mulai dari kadar ringan hingga tinggi.
Cara pembuatan minuman fermentasi biasanya ditambahkan ragi atau bahan lainnya,kemudian didiamkan dalam jangka waktu yang lama, hingga muncul bakteri baik yang bermanfaat untuk sistem pencernaan.
Berikut merupakan beberapa jenis minuman fermentasi yang berasal dari berbagai negara:
- Kombucha
Kombucha merupakan minuman hasil fermentasi dari teh hitam atau teh hijau yang dicampur dengan jamur ragi atau “scoby”. Tak hanya terkenal di negara asalnya saja, Jepang. Kini, minuman ini juga terkenal di berbagai negara di Asia, terutama Asia Timur. Memiliki citarasa asam dan manis. Meskipun kombucha termasuk minuman fermentasi, tapi terasa sangat ringan saat diminum.
- Kvass
Minuman fermentasi ini berasal dari kawasan Eropa Timur. Kvass adalah minuman fermentasi yang dibuat dari roti gandum hitam, kismis, gula, dan air. Cita rasanya cukup asam dengan warna yang coklat gelap. Kvass termasuk minuman tradisional bangsa Slavia dan Baltik yang masih dilestarikan hingga sekarang. Biasa diminum dalam keadaan dingin pada musim panas, karena menyegarkan dan mampu meningkatkan kekebalan tubuh.
- Makgeolli
Minuman ini berasal dari Asia Timur, tepatnya Korea. Terbuat dari hasil fermentas beras putih yang didiamkan dalam jangka waktu lama. Jika dilihat sekilas, minuman ini mirip sake, tetapi warnanya lebih keruh dan teksturnya lebih kental. Tak hanya memiliki cita rasa lezat, makgeolli juga baik untuk kulit, bahkan sering digunakan sebagai bahan perawatan wajah.
- Boza
Minuman fermentasi ini sering dikonsumsi oleh masyarakat Turki ketika mulai memasuki musim dingin. Boza memang disajikan sebagai minuman penghangat tubuh. Terbuat dari hasil fermentasi bulgur (sejenis olahan gandum), gula, air, dan ragi. Teksturnya hampur mirip dengan smoothie yang rasa manis dan aromanya tajam.
- Sima
Sima berasal dari Finlandia. Terbuat dari buah lemon, brown sugar, kismis, ragi, dan air. Rasanya asam dan manis. Minuman fermentasi ini sangat menyegarkan, terutama jika diminum dalam keadaan dingin.
- Tepache
Tepache berasal dari Meksiko. Terbuat dari campuran nanas, larutan gula piloncillo, air, dan ragi. Dapat disebut juga tepache merupakan minuman fermentasi nanas. Tepache bisa langsung dikonsumsi setelah difermentasikan dalam waktu 2-3 hari. Rasanya manis bercampur asam.
- Tuak
Minuman ini pasti sudah tidak asing lagi, bukan? Tuak mudah ditemui di Indonesia dan beberapa negara lain di Asia Tenggara. Tuak diperoleh dari air niar, beras, atau bahan minuman yang mengandung gula. Biasanya tuak disimpan dalam tabung-tabung bambu dan dihidangkan pada acara ritual atau perayaan pernikahan masyarakat adat.
- Kefir
Apabila bepergian ke daerah Turki atau Rusia Timur, kamu akan menjumpai minuman fermentasi ini. Kefir termasuk minuman tradisional yang terbuat dari susu sapi, kambing, atau domba yang cara pembuatannya dengan memasukkan butiran kefir ke dalam wadah.
Konon, bibit kefir diberikan oleh Nabi Muhammad SAW pada rakyat Kaukasus (Rusia dan sebagian Turki) dan menjadi semacam “pusaka” yang diwariskan secara turun temurun.
Menurut penelitian, bibit kefir berasal dari bantalan dari kaktus Opuntia, berupa butiran agak keras. Butiran ini mengandung sejumlah mikroorganisme baik sekitar 60 jenis, lebih banyak dibanding bibit yogurt. Bibit kefir dikembangkan di dalam larutan gula.
Kefir tinggi akan protein, kalsium, vitamin B, potasium, dan probiotik lainnya. kefir memiliki rasa agak asam, teksturnya cair seperti susu dengan aroma khas. Kefir juga disebut sebagai yogurt super atau Champagne of yoghurt.
Nah, itu 8 jenis minuman fermentasi dari berbagai negara yang perlu kamu ketahui. Apa ada yang menjadi favoritmu?