Bahaya Konsumsi Kulit Ayam

            Siapa suka mengonsumsi kulit ayam di saat-saat terakhir? – Sebuah prinsip save the best for the last sering diterapkan ketika mengonsumsi suatu hidangan. Apa yang dianggap paling enak, akan disantap paling akhir. Ini juga yang berlaku untuk kulit ayam, terutama kulit ayam yang digoreng dan memiliki tekstur kering nan kriuk. Pertengkaran dapat saja terjadi hanya karena ‘secuil’ kulit ayam.

            Kandungan gizi pada kulit ayam sebenarnya tidak banyak berbeda dengan bagian pada daging ayam. Gizi utama pada kulit ayam adalah protein hewani. Kulit ayam juga mengandung vitamin B kompleks, mineral, dan zat besi. Kandungan gizi yang membedakan yaitu kandungan lemak. Bagian sekitar bawah kulit unggas merupakan bagian tempat menumpuknya kelenjar lemak.

            Beberapa orang mengatakan bahwa tidak masalah mengonsumsi kulit ayam, namun ternyata ada bahaya di baliknya, jika dikonsumsi terlalu banyak. Apa saja? Yuk simak.

  1. Kolesterol

Kulit ayam mengandung kolesterol total sebanyak 132 mg per 100 gr sajian. Lemak total sebanyak 43,99 gr. Namun, banyaknya jumlah lemak dan kolesterol yang masuk ke dalam tubuh tak lepas dari seberapa banyak kulit ayam yang dikonsumsi. Proses pengolahan juga menjadi salah satu faktor, pengolahan dengan cara digoreng akan menaikkan kadar kolesterol, apalagi digoreng dengan tepung.

Konsumsi terlalu banyak kulit ayam akan membawa dampak buruk bagi kesehatan. Risiko terkena penyakit jantung dan stroke. Tubuh manusia juga memerlukan kolesterol untuk menjaga kesehatan sel. Namun, jika terlalu banyak kolesterol akan timbul plak dan dapat menutup pembuluh arteri. Kadar kolesterol normalnya di bawah 200 mg/Dl.

  1. Tinggi kalori

Dikutip dari Fit Day, Departemen Pertanian Amerika Serikat (USDA) melaporkan bahwa satu cangkir dada ayam masak tanpa kulit mengandung 231 kalori. Sedangkan, dada ayam masak dengan kulit mengandung 276 kalori. Kulit ayam mengandung 3 gr lemak jenuh dalam 1 ons (28,3 gr). American Heart Association menyarankan konsumsi lemak jenuh 5-6 persen dalam diet total harian. Jika total kalori harian sebanyak 2000 kalori, jadi total lemak jenuh yang disarankan sebanyak 13 gr.

Meskipun, kulit ayam mengandung lemak tinggi yang menyebabkan orang tidak mau mengonsumsinya. Menurut Harvard School of Public Health, lemak yang tekandung di dalamnya tergolong lemak baik (tak jenuh) dibandingkan lemak jahat (lemak jenuh). USDA juga melaporkan bahwa dalam 1 ons kulit ayam mengandung 3 gr lemak jenuh dan mengandung 8 gr lemak tak jenuh.

  1. Risiko gangguan pencernaan

Dilansir dari Steem It, konsumsi kulit ayam berisko menimbulkan masalah pencernaan. Kulit ayam dapat mengandung bakteri campylobacter jejuni. Jika terinfeksi bakteri ini dapat menimbulkan penyakit campylobacteriosis. Efeknya yaitu orang akan mengalami diare, kram, sakit perut, dan demam selama 2-5 hari. Pencucian kulit ayam yang tidak bersih juga dapat menimbulkan adanya bakteri salmonella penyebab tifus.

      Sebenarnya, mengonsumsi kulit ayam itu sah-sah saja. Asalkan dengan porsi yang pas, tidak berlebihan, dan dengan cara pengolahan yang tepat. Cara pengolahan yang tepat dapat mengurangi kandungan kolesterol di dalamnya, seperti direbus, dibakar, atau dipanggang. Semoga artikel ini bermanfaat. Jangan lupa jaga kesehatan!

Referensi:

TribunNews , DokterSehat , HelloSehat , CNNIndonesia , Fimela

 

Share this Post

Share