Minyak Goreng Maksimal Digunakan Tiga Kali, Ini Alasannya

             Berapa kali ya? - Ketika memasak, penggunaan minyak goreng memang sangat penting untuk menambah cita rasa dan mempercantik warna masakan. Makanan gorengan sudah sangat akrab dengan masyarakat Indonesia. Hampir semua bahan makanan dapat digoreng, mulai dari tahu goreng, pisang goreng, ikan goreng, nugget goreng, hingga keripik buah yang digoreng.

Steby Rafael, seorang healthy food specialist mengungkapkan cara-cara penggunaan minyak masak yang baik dan benar. Menurutnya, setiap minyak itu mengandung manfaat yang baik untuk tubuh. Tetapi, treatment-nya berbeda, jadi sebaiknya kita tahu bagaimana penggunaannya biar tidak jadi berbahaya bagi tubuh. Minyak goreng dapat digunakan maksimal sebanyak tiga kali, asal disaring agar bebas dari sisa-sisa makanan yang biasa menggumpal mengendap di dasar. Selain karena gampang dibuat, makanan yang digoreng memiliki cita rasa yang lebih nikmat dibanding makanan yang direbus atau dikukus.

Seiring berkembanganya zaman, masyarakat sudah semakin sadar akan bahaya konsumsi makanan yang digoreng bagi kesehatan. Sehingga, tak jarang masyarakat, khususnya ibu rumah tangga, memilih untuk membuat sendiri makanan gorengan. Makanan gorengan sering menggunakan minyak yang banyak, oleh sebab itu minyak sisa ini digunakan kembali untuk berulang kali demi menghemat biaya.

Saat menggoreng, minyak akan kontak langsung dengan air dari bahan makanan yang digoreng dan udara sekitar. Inilah yang menyebabkan minyak teroksidasi dan terbentuk polimer-polimer, seperti akrilamid yang bersifat karsinogenik. Kandungan lemak jenuh pada minyak akan semakin tinggi, jika digunakan berulang kali. Sehingga ini dapat meningkatkan risiko terkena kanker, tumor, dan penyakit degeneratif lainnya.

Sebelum menggunakan minyak bekas, sebaiknya ketahui terlebih dahulu tanda-tanda minyak yang sudah tak layak digunakan. Minyak yang sudah tak layak digunakan kembali dapat dikenali dari warna dan aromanya. Minyak yang berwarna gelap dan kental sudah tak layak digunakan kembali, karena mengandung polimer yang tinggi. Minyak berbau tengik juga sudah tidak dapat digunakan kembali.

Menurut United State Department of Agriculture (USDA), menyarankan untuk membuang minyak yang mengandung asam lemak bebas lebih dari 2%. Di Turki, penggunaan minyak goreng untuk menggoreng dianjurkan hanya 3 kali pemakaian. Namun, tidak harus setelah tiga kali, jika setelah 1 kali pemakaian sudah menunjukkan warna yang gelap, kental, dan bau tengik, maka jangan gunakan kembali.

Cukup mudah bukan tanda-tanda minyak yang tak layak pakai ulang? Yuk, lebih perhatikan lagi minyak yang akan digunakan memasak.

Referensi:

Kumparan , Fimela , Detik , Kompasiana , Merdeka , Dream

Share this Post

Share