Kesalahan Saat Menggoreng Telur
Tidak asal menggoreng saja – Telur goreng merupakan salah satu hidangan sarapan favorit masyarakat Indonesia. Tak akan ada orang yang mau terlambat sekolah, kuliah, dan kerja hanya karena telat sarapan. Sajian telur pun beragam, telur mata sapi, telur orak-arik, dan telur dadar. Kamu suka yang mana? Untuk mendapatkan sajian telur yang baik, ada hal yang wajib diperhatikan. Berikut kesalahan-kesalahan saat menggoreng telur:
- Memecahkan telur menggunakan bagian pinggir wajan
Memang terkesan lebih praktis. Ketika wajan telah siap untuk menggoreng, telur pun dipecah dengan pinggiran wajan. Keuntungan menggunakan teknik ini yaitu kuning telur akan tetap utuh dan tidak menambah cucian piring kotor. Tetapi, teknik ini dapat membuat telur goreng bercampur dengan serpihan cangkang telur. Tentu hal ini tidak menyenangkan saat cangkang telur terselip di gigi.
- Wajan terlalu panas
Banyak orang yang memanaskan wajan hingga sangat panas sebelum menggoreng telur. Hal ini ada benarnya, karena dapat membuat telur cepat matang. Telur menjadi cepat gosong, tapi belum matang sempurna. Sehingga kurang baik untuk dikonsumsi. Panaskan wajan hingga suhu sedang. Saat telur sudah masuk, kecilkan api kompor.
- Salah pilih wajan
Saat menggoreng telur, tidak dapat asal menggunakan wajan. Pilih wajan anti lengket atau teflon. Jika tidak, telur akan mudah menempel pada wajan dan sulit diangkat atau dibalik. Telur mengandung protein yang mudah menempel pada besi dan akan membentuk ikatan kimia yang kurang baik bagi kesehatan. Jangan lupa tambahkan butter atau minyak untuk mencegah menempelnya telur pada wajan. Pastikan pula telur terus bergerak agar tidak membentuk ikatan dengan besi.
- Kurang atau kelebihan bumbu
Menambahkan garam atau bumbu lain pada telur yang sudah ada di wajan memang agak sulit. Jika terlalu sedikit, rasanya akan hambar. Sebaliknya, jika terlalu banyak akan membuat asin. Ada satu trik yaitu rendam telur mentah dengan air garam. Waktunya 12-15 menit lalu telur siap digoreng.
- Memasak telur setengah matang
Telur setengah matang memang nikmat, terutama bagian kuning telur yang masih meleleh dalam kondisi panas. Akan tetapi, pakar kesehatan menyatakan bahwa apabila sering mengonsumsi telur setengah matang berisiko terkena infeksi bakteri salmonella pada usus. Bakteri ini dapat ditemukan di dalam telur yang belum matang sempurna.
- Telur tidak segera diangkat dari wajan
Segera angkat telur dari wajan. Walaupun api kompor sudah dimatikan, tetapi wajan tetap bisa menyimpan panas. Apabila telur tidak segera diangkat, proses menggoreng terus berlanjut sehingga dapat menyebabkan telur overcooked.
- Tidak langsung disantap
Telur yang digoreng akan terasa nikmat apabila dimakan segera. Apabila diabaikan terlalu lama, rasa telur akan menjadi berbeda dan kurang nikmat.
Referensi:
Halodoc , Doktersehat , Liputan6 , Kumparan , CNNIndonesia