Perubahan Nafsu Makan Saat Stres

            Bagaimana nafsu makanmu saat stres? – Stres merupakan gangguan mental yang dihadapi seseorang karena adanya suatu tekanan. Tekanan ini muncul dari kegagalan individu dalam memenuhi kebutuhan atau keinginannya. Tekanan dapat berasal dari dalam diri atau dari luar.

Penanganan stres juga harus tepat agar tidak berlarut-larut yang dapat menimbulkan dampak buruk bagi kesehatan mental dan fisik. Salah satunya nafsu makan. Ada orang yang ketika stres jadi malas makan. Sebaliknya, ada yang ketika stres malah banyak makan. Kamu tipe yang mana?

Mary Dallman, Profesor Fisiologi dari University of California di San Fransisco mengatakan bahwa stres dalam jangka pendek mampu membuat seseorang cenderung makan dengan porsi lebih sedikit. Sebaliknya, stres dalam jangka panjang dapat meningkatkan nafsu makan.

  1. Nafsu makan dapat naik turun akibat stres

Dilansir dari laman Harvard Medical School, ketika stres datang, bagian otak (hipotalamus) melepaskan hormon kortikotropin yang berfungsi untuk menekan nafsu makan. Tetapi, apabila stres berlanjut, kelenjar adrenal akan melepaskan hormon kortisol, memiliki efek meningkatkan nafsu makan dan meningkatkan motivasi makan. Tingkat hormon kortisol yang tinggi bersama dengan kadar insulin yang tinggi dalam tubuh akan meningkatkan hormon ghrelin. Peningkatan hormon ini dapat membuat orang sulit untuk menurunkan berat badannya, berat badan dapat semakin naik.

Jika ada orang stres kemudian tidak mau makan, berarti hormon yang dikeluarkan saat stres dapat menekan rasa lapar dan pada akhirnya nafsu makan pun menurun.

  1. Kebiasaan makan yang buruk saat stres

Tidak hanya nafsu makan yang naik turun saat stres, tetapi kebanyakan orang juga memiliki kebiasaan makan yang buruk saat stres. Salah satunya, minum kopi berlebihan. Menganggap sedang memiliki banyak tekanan, orang berharap untuk selalu terjaga agar dapat menyelesaikan semua pekerjaannya hingga selesai. Kebiasaan buruk ini juga dapat menyebabkan kurangnya istirahat.

Mengonsumsi makanan yang tidak sehat. Meningkatnya kadar hormon kortisol, cenderung untuk mengonsumsi makanan yang tinggi lemak, seperti, keripik kentang, es krim, junk food, dan fast food.

Seringnya melewatkan makan dan minum. Memiliki rutinitas yang padat dan dikejar banyak deadline, membuat orang lupa diri untuk makan dan minum air putih.

  1. Dampak dari mengonsumsi makanan buruk saat stres

Ketika Anda tidak cukup makan atau tidak memenuhi kebutuhan vitamin dan gizi bagi tubuh, mengakibatkan kadar gula darah yang meningkat. Ini menimbulkan perubahan suasana hati, kelelahan, penurunan konsentrasi, dan dampak lainnya. Terlalu banyak kafein dapat menimbulkan penurunan konsentrasi, produktivitas yang rendah, gangguan tidur, dan peningkatan kadar kortisol dalam darah.

            Beberapa tips menghindari banyak makan saat stres:

  • Jalan-jalan
  • Meditasi
  • Berkomunikasi dengan orang teredekat
  • Olahraga
  • Cukup tidur
  • Asupan nutrisi yang tepat

Setelah membaca penjelasan di atas, sekarang Anda telah mengetahui mengapa terjadi perubahan nafsu makan disaat stres. Menurut Harvard Mental Health Letter bahwa melakukan meditasi secara rutin dan berkomunikasi dengan orang terdekat mampu membuat pikiran lebih baik dan tidak mudah stres. Semoga artikel ini bermanfaat.

Referensi:

hellosehat , doktersehat , klikdokter , kumparan

Share this Post

Share