10 Langkah Terapkan Pola Makan Gastronomi Berkelanjutan
Apa gastronomi berkelanjutan? – Hari gastronomi berkelanjutan (sustainable gastronomy) diperingati setiap tanggal 18 Juni. Tanggal tersebut ditetapkan oleh PBB melalui resolusi A/RES/71/246 pada tanggal 21 Desember 2016.
Dalam peringatan ini, masyarakat diajak untuk sadar melakukan pola makan yang berkelanjutan dan ramah lingkungan. Ini dikarenakan pola makan yang tidak sehat dapat berdampak buruk keberlangsungan lingkungan hidup dan ketahanan pangan di masa depan.
Gastronomi berkelanjutan yang memanfaatkan sumber pangan dan budi daya lokal dari keanekaragaman hayati yang berlimpah di berbagai daerah di Indonesia dapat menjadi solusi krisis pangan masa depan.
Tahukah kamu? Bahwa menerapkan pola makan berkelanjutan itu tidaklah sulit. Coba terapkan beberapa langkah berikut.
- Manfaatkan setiap bagian bahan makanan
Ketika memasak, usahakan menggunakan semua bagian dari bahan makanan tersebut. Tidak terlalu banyak membuang bahan-bahan makanan. Misalnya, menggunakan semua bagian dagig dan memanfaatkan tulang sebagai bahan kaldu, dsb.
Hal ini dilakukan karena mampu mengurangi sampah dapur dan efektif mencegah kamu membuang-buang bahan makanan.
- Menghabiskan makanan
Bagi kamu yang sering tidak menghabiskan makanan, ubah kebiasaan tersebut. Belajar untuk selalu menghabiskan makanan agar tidak berakhir menjadi sampah. Sampah makanan memang bisa terurai, akan tetapi sampah tersebut dapat menghasilkan gas metana yang merupakan salah satu pemicu pemanasan global.
Ambillah makanan sesuai porsi dan konsumsi makanan yang kamu konsumsi. Dengan melakukan hal tersebut, kamu bisa menghabiskan makanan tanpa menyisakannya.
- Menyajikan makanan dengan piring kecil
Salah satu cara yang mudah diterapkan di rumah. Mulailah menyajikan makanan di piring berukuran kecil. Hal ini dilakukan karena, dapat membuat makanan tampak lebih banyak. Selain itu, membantu mengurangi porsi makan yang berlebih. Sehingga, bisa menghabiskan makanan dan tidak membuangnya.
- Perbanyak makan sayuran
Tahukah kamu? Bahwa daging sapi merupakan salah satu penyumbang emisi karbon terbesar bagi bumi. Oleh karenanya, sebaiknya kurangi konsumsi daging dan perbanyak sayuran. Selain lebih sehat, sayuran memiliki dampak kecil dan aman terhadap lingkungan. Bagi pemilik rumah makan, café, atau restoran, coba lebih banyak menawarkan hidangan berbahan sayur-mayur kepada konsumen.
- Mengurangi penggunaan plastik
Bagi pemilik usaha, sebaiknya kurangi penggunaan plastik sekali pakai. Carilah cara atau barang lain yang mampu mengurangi penggunaan plastic sekali pakai. Contohnya, menyajikan minuman dengan gelas kaca, menggunakan paper bag dibandingkan kantong plastic sekali pakai, dsb.
- Gunakan energi dan bahan memasak yang ramah lingkungan
Memasak merupakan aktivitas yang dilakukan setiap hari. Perhatikan energi-energi yag digunaakn untuk memasak. Apakah sudah ramah lingkungan? Bisa menggunakan kompor gas atau kompor listrik. Untuk menghemat, coba gunakan peralatan memasak yang berdaya rendah, agar konsumsi listrik tidak berlebih.
Selain peralatan memasak, bahan dan barang memasak lainnya juga perlu diperhatikan. Misalnya, minyak goreng. Jika memiliki budget lebih, beralih menggunakan minyak kelapa atau minyak lainnya, karena kelapa sawit merupakan salah satu factor pemicu kerusakan hutan yang dapat mengancam keberlangsungan hidup bumi.
- Konsumsi makanan laut yang berkelanjutan
Dilansir dari World Wildlife Foundation (WWF), kondisi perikanan dan cadangan ikan di laut sedang dalam situasi krisis. Hal ini dikarenakan adanya pencemaran laut yang semakin ekstrim dan penangkapan ikan secara besar-besaran yang tidak sesuai prosedur.
Muncullah Gerakan sustainable seafood agar tetap bisa mengonsumsi makanan laut serta menjaga populasi ikan dan hewan laut lain, dan menjaga ekosistem laut. WWF juga memberikan Seafood Guide agar bisa mengonsumsi makanan laut yang ramah lingkungan.
- Beli bahan makanan dari pertanian atau peternakan local
Kamu sering berbelanja kebutuhan dapur? Nah, usahakan membeli bahan sesuai dengan kebutuhan dan budget kamu. Tidak berlebihan. Jika membeli bahan makanan yang berlebih, tentu akan busuk jika tidak segera digunakan.
Selain itu, belilah bahan makanan dari petani dan peternak lokal. Selain membantu perekonomian sekitar, bisa mengurangi emisi karbonyang berdampak buruk bagi bumi. Karena, bahan-bahan lokal membutuhkan bahan bakar transportasi yang lebih sedikit, sehingga emisi yang dikeluarkan pun sedikit, jika dibandingkan dengan bahan-bahan makanan impor.
- Tanam sayuran di rumah
Jika memiliki pekarangan rumah yang kosong dan waktu luang, coba mulai menanam sayur di rumah. Selain untuk menghemat biaya belanja, bercocok tanam juga menyenangkan dan mampu memberi rasa bangga bisa mengonsumsi sayuran hasil tangan sendiri. Contoh tanaman yang mudah ditanam yaitu cabai, tomat, kangkong, selada, dll.
- Donasikan makananmu
Kamu merupakan pelaku usaha makanan? Jika ada makanan sisa yang tidak terjual dan masih layak untuk dikonsumsi, daripada disimpan atau dibuang, lebih baik berikan makanan tersebut kepada orang yang lebih membutuhkan. Selain berbuat kebaikan, kamu juga turut membantu mengurangi sisa makanan dan menciptakan lingkungan bersih.
Itulah 10 cara yang dapat diterapkan dalam pola makan gastronomi berkelanjutan. Mudah bukan? Yuk konsumsi pangan lokal dan berkelanjutan. Semoga artikel Indonesian Chef Association ini bermanfaat.
Referensi: