6 Perbedaan Bihun dan Soun

                Biar gak salah sebut lagi – Bihun atau soun identik dengan soto, bakso, ketoprak, atau tahu campur. Jika dilihat sekilas, bihun dan soun memang hampir mirip, keduanya sama-sama berwarna putih dan tipis seperti rambut. Tampilan inilah yang sering mengecoh pembeli yang kurang paham perbedaan keduanya. Misalnya, ketika memesan semangkuk bakso, ada orang yang meminta tambahan bihun, padahal yang digunakan pada bakso yaitu soun.

                Pada akhirnya, masyarakat ‘terjebak’ dalam penyeragaman bihun dan soun. Lalu, apa saja perbedaan keduanya?

  1. Bahan

Bihun dibuat menggunakan tepung beras, tapi sekarang banyak orang membuatnya dengan menggunakan tepung jagung.  Sedangkan, soun terbuat dari hasil pengolahan tepung kacang hijau atau umbi-umbian.

Menurut Aji Bromokusumo, pemerhati kuliner peranakan Cina, bihun dibentuk dari kata “mi fen” yang berarti tepung beras. Bihun yang dibuat dari tepung beras membuat teksturnya agak getas dan mudah patah, entah saat masih mentah maupun matang. Sementara itu, soun berasal dari kata “xi fen” yang bermakna mi langsing. Sesuai pakemnya, kebanyakan soun dibuat dari pati kacang hijau.

  1. Tekstur

Bihun cenderung berwarna putih kusam, sementara soun berwarna putih transparan, dan lentur. Bihun cenderung lebih muda patah.

Soun mentah cukup lentur sehingga mudah dipatahkan. Kalau soun masih kering, warnanya putih transparan, lentur, dan teksturnya lebih kuat. Saat matang, mie soun lebih tebal dan teksturnya jadi lebih kental dan licin.

  1. Lama memasak

Cara memasak bihun yakni dengan direndam air panas. Waktu yang dibutuhkan bihun cukup singkat, hanya sekitar 5-7 menit. Ingat, bihun harus diseduh dan bukan dimasak. Cara memasak bihun yang benar yaitu ditempatkan di dalam sebuah wadah, lalu dituang air mendidih ke dalamnya. Kalau bihun direbus di atas kompor, bihun akan terlalu lembek dan akhirnya jadi mudah hancur.

Sedangkan soun, bisa memakan waktu 5-15 menit. Soun harus direndam di dalam air dingin. Karena bahan utamanya adalah sagu, jika direndam di dalam air panas, sisa sagunya langsung menjadi lem dan sounnya saling melekat satu sama lain. Biasanya, setelah direndam, soun jadi lebih mudah lengket, terutama jika didiamkan dulu. Namun, jangan khawatir.

  1. Kandungan nutrisi

Bihun seberat 180 gram mengandung 192 kalori, 44 gram karbohidrat, 1,8 gram serat, dan 33 mg natrium (garam). Dalam porsi yang sama, soun punya 121 gram karbohidrat, 291 kalori, dan 14 mg natrium. Keduanya sama-sama sumber karbohidrat yang rendah lemak.

Walaupun sedikit, bihun dan soun juga mengandung vitamin. Terdapat vitamin B kompleks (niasin, riboflavin, dan folat) dan mineral (fosfor, kalsium, dan magnesium).

  1. Nilai indeks glikemik

Nilai indeks glikemik pada bihun sebesar 53, soun hanya 39.  Nilai tersebut masih lebih rendah daripada nasi yang punya nilai 73. Sehingga, tidak menyebabkan gula darah cepat naik setelah makan bihun atau soun. Jadi, bihun dan soun bisa jadi pilihan ketika kamu sedang diet. Namun, tetap perlu diperhatikan cara memasaknya.

  1. Lama penyimpanan

Bihun yang telah dimasak, hanya tahan satu hari jika disimpan di wadah terbuka. Tapi, jika dimasukkan ke dalam kulkas, bihun akan bertahan selama 4-5 hari, jika ditaruh dalam wadah kedap udara.

Soun justru harus disimpan dalam keadaan kering. Karena, soun basah akan lengket dan tidak awet kalau disimpan.

Sekarang sudah tahu perbedaan keduanya kan? Jangan salah sebut lagi ya! Semoga artikel Indonesian Chef Associaton ini bermanfaat.

Referensi:

Hipwee, IDNTimes, Kumparan,

Rice Noodles Nutrition Facts. https://www.livestrong.com/article/262443-rice-noodles-nutrition-facts/.

Rice Noodles & Blood Sugar. https://www.livestrong.com/article/545442-rice-noodles-blood-sugar/

Are Glass Noodles High in Carbs? http://healthyeating.sfgate.com/glass-noodles-high-carbs-11936.html

Nutritional Facts of Mung Bean Noodles. https://www.livestrong.com/article/542410-nutritional-facts-of-mung-bean-noodles/

Share this Post

Share