7 Perbedaan Baking Soda dan Baking Powder

                Tahu gak perbedaan kedua bahan pengembang ini? – Baking soda dan baking powder merupakan bahan pengembang untuk kue. Keduanya memliki kemiripan dari sisi rupa dan tekstur. Meskipun mirip, tapi keduanya berbeda loh!

Apa saja perbedaannya? Simak yuk.

  1. Pengertian

Baking soda atau soda bikarbonat (sodium bikarbonat) adalah bahan pengembang kimiawi yang biasa digunakan untuk memanggang roti dan kue. Baking soda adalah senyawa basa yang tidak bersifat asam.

Baking powder adalah kombinasi dari sodium bicarbonate dan dua zat asam lainnya, yaitu monocalcium phosphate dan sodium aluminum sulfate. Tambahan dua zat tersebut akan memperpanjang waktu kembangnya kue.

  1. Penggunaan

Baking soda biasa digunakan dalam resep yang punya bahan-bahan asam seperti buttermilk, air lemon, keju, yoghurt, sour cream, atau cuka. Baking powder biasa digunakan dalam resep yang tidak punya bahan-bahan asam seperti untuk biskuit, roti jagung, atau pancake. Baking powder juga memberi hasil akhir pada kue menjadi lebih renyah, jadi bahan ini cocok untuk adonan biskuit atau kue kering.

Mengapa ada resep yang mencampur keduanya?

Ada alasan mengapa resep membutuhkan penggunaan kedua bahan ini. Jika baking soda berhasil menetralisasi asam, tetapi tidak memproduksi karbondioksida yang cukup untuk mengembangkan adonan dengan sempurna. Oleh karena itu, baking powder diperlukan untuk pengembang tambahan. Jika resep membutuhkan bahan tertentu untuk perasa asam, seperti air lemon dan buttermilk, terlalu banyak baking soda bisa menetralkan rasanya.

Menggunakan baking soda dan baking powder secara bersamaan akan menyisakan cukup bahan asam yang akan memberikan rasa tajam khas asam, tetapi juga pengembangan yang sempurna. Selain itu, makanan yang dipanggang juga akan lebih baik warna coklatnya dalam lingkungan dengan kandungan alkaline yang tinggi. Untuk membuat sajian lebih berwarna coklat, baking soda ditambahkan pada resep, sementara baking powder jadi bahan utama pengembang.

Baking powder akan menghasilkan rasa netral. Beberapa contoh kue yang menggunakan baking powder adalah vanilla sponge, chocolate sponge, butter cake, dan brownies. Sedangkan, baking soda akan memberikan rasa sedikit pahit pada makanan. Oleh sebab itu baking soda harus diimbangi dengan bahan yang mengandung asam. Misalnya, pisang, yoghurt, lemon, atau tape.

  1. Cara kerja

Baking soda membutuhkan bahan asam agar dapat bereaksi dengan maksimal, seperti lemon, yoghurt atau susu. Sedangkan, baking powder sudah dilengkapi dengan bahan asam dari awalnya sehingga bisa langsung berfungsi tanpa tambahan cairan lain.

Penggunaan baking powder sebagai ragi adonan kue akan memberikan tambahan waktu hingga 20 menit sebelum adonan dimasukkan ke dalam oven.  Sedangkan, resep kue yang menggunakan baking soda harus segera dimasak setelah diadon, agar tetap bisa mengembang. Jika terlalu lama di luar, maka hasil kue tersebut akan bantat. Selain itu, baking soda lebih cocok digunakan untuk kue yang dimasak dengan cara dikukus atau dipanggang. Sedangkan baking powder, yang memberikan hasil yang renyah pas digunakan memasak biskuit atau kue kering.

  1. Daya pengembang

Soda kue dan baking powder sama-sama berwujud bubuk putih. Tetapi, soda kue bisa 3-4 kali bereaksi lebih cepat dibanding baking powder. Ketika kedua bahan ini dicampurkan dalam adonan dan dipanaskan dalam oven, bahan pengembang ini akan bereaksi dengan adonan dan menghasilkan karbondioksida, sehingga membuat adonan lebih mengembang.

  1. Pengaruh rasa

Baking soda bersifat sangat basa, penggunaan bahan ini perlu diperhatikan banyak sedikitnya. Jika terlalu banyak baking soda dalam sebuah adonan, akan membuat hasil akhir kue memiliki rasa pahit dan getir. Rasa pahit ini timbul karena Natrium Bikarbonat bereaksi dengan Sodium Asam Pirofosfat dan bahan pengemulsinya.

Sementara itu, pada baking powder dengan penggunaan banyak, tak begitu memengaruhi rasa. Jadi, ketika ada resep kue yang secara spesifik memasukkan bahan baking powder atau baking soda, sebaiknya tidak menggantinya satu sama lain, karena kemungkinan hasilnya bisa berbeda dari yang sudah seharusnya.

  1. Hasil

Soda kue bisa bereaksi dengan lebih cepat, maka proses pengembangan adonan akan langsung terjadi saat soda kue bercampur dengan bahan asam. Maka dari itu, adonan yang sudah mengembang harus segera dikukus atau dipanggang. Jika terlalulama, maka kue yang dihasilkan akan gagal mengembang dan tidak empuk.

Sebaliknya, baking powder yang dibubuhkan dalam adonan, relatif aman ketika dibiarkan dalam waktu yang lama selama menggunakan jenis baking powder yang double acting, dimana proses pengembangannya terjadi dalam dua tahap, yaitu saat membuat adonan dan saat proses pemanasan. Baking powder jenis ini dapat dibiarkan lama tanpa perlu takut adonan kue jadi bantat, karena masih ada proses pengembangan lagi ketika dipanaskan.

  1. Bahan pengganti untuk baking powder dan baking soda

Jika kamu punya resep yang memerlukan baking soda dan baking powder, tetapi tidak memiliki keduanya, bisa gunakan tepung self-raising. Tepung jenis ini mengandung tepung, garam, dan baking powder. Harganya memang relatif lebih mahal daripada tepung biasa, karena sudah mengandung baking powder di dalamnya, ketika menggunakan tepung self-raising, tak perlu menambahkan baking powder.

Lalu, bisakah mengganti baking powder jadi baking soda?

Jika tidak memiliki baking soda, bisa menggantinya dengan baking powder. Gunakan jumlah baking powder tiga kali lipat lebih banyak dibanding baking soda. Contohnya, jika resep membutuhkan satu sendok teh baking soda, gunakan tiga sendok teh baking powder. Namun, penggantian ini kadang bisa jadi bumerang.

Contohnya, hasil akhir dari kue yang dibuat terlalu asam dan pahit. Ini jadi efek dari penggunaan terlalu banyak baking powder. Selain itu, bisa juga kue yang dibuat jadi padat dan keras. Ini jadi efek dari kurangnya penggunaan baking powder. Terakhir, bisa jadi hasil akhirnya malah terasa terlalu asin. Baking powder mengandung lebih banyak sodium daripada baking soda. Maka perhatikan takaran garam tambahan dalam resep yang digunakan.

Hal lain yang perlu diketahui bahwa kekuatan baking soda dan baking powder dapat hilang setelah beberapa lama, terutama jika disimpan di tempat hangat, lembap, atau jika wadahnya tak tertutup dengan rapat. Untuk hasil terbaik, gantilah setelah enam bulan. Untuk mengetesnya, cukup masukkan sedikit baking soda atau baking powder dalam air secukupnya. Jika berbuih dan bergelembung berarti masih aktif atau bisa dipakai.

Nah, itulah info seputar baking soda dan baking powder. Semoga artikel Indonesian Chef Association ini bermanfaat.

Referensi:

DetikFood, Hipwee, IDNTimes, Kompas, Liputan6, Tirto 

 

Share this Post

Share