Tren Produk Bakery

Dunia kuliner juga memiliki tren sendiri loh! – Dunia kuliner memang tidak pernah ada habisnya. Selalu ada inovasi-inovasi baru yang berhasil menarik perhatian. Perkembangan pesat ini juga dialami di Indonesia. Menurut data Kementerian Perindustrian, industri makanan dan minuman berkontribusi sebesar 6,35% terhadap pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) hingga triwulan I 2019. Makanan penutup atau yang biasa disebut dessert, termasuk salah satu jenis makanan di Indonesia yang sangat disukai.

Setiap tahunnya, ada banyak bermunculan toko atau cafe yang hanya menyajikan produk bakery. Tentu dengan tren yang berbeda-beda. Kilas balik beberapa tahun lalu, ada rainbow cake, cheese cake, red velvet yang sangat populer.

Saat ini, khususnya banyak masyarakat yang di rumah saja, menjadikan bisnis kudapan laris manis. Makanan penutup kerap disajikan sebagai ‘teman’ kopi atau saat bekerja. Tren laris saat ini adonan kue atau roti yang luarnya renyah, krispi, namun ketika digigit dalamnya lembut. Bagaimana tren saat ini?

Berikut beberapa tren pastry, roti, cake yang berhasil Kami rangkum.

  1. Roti Pizza

Pizza merupakan hidangan khas Italia yang berupa roti, berbentuk bundar dan pipih yang di atasnya diberi topping saus tomat dan keju, lalu dipanggang dalam oven. Diatasnya dilengkapi dengan berbagai topping seperti sayuran, daging, dan bumbu.

Istilah pizza pertama kali tercatat pada abad ke-10. Arti pizza sendiri yaitu pai, kue, dan tart. Pizza modern ditemukan di Naples, sejak saat itu hidangan dan variannya menjadi populer dan umum di berbagai wilayah dunia. Pizza juga menjadi makanan cepat saji yang umum di Eropa dan Amerika Utara. Banyak restoran atau warung makan, kafe, dan rumah makan cepat saji menawarkan pizza. Pizza biasanya dijual dalam bentuk jadi dan siap dimakan.

Sekarang, pizza juga hadir dalam bentuk roti. Ukuran lebih kecil dan praktis.

  1. Sus

Kue sus (bahasa Belanda: soes) adalah kue berbentuk bundar dengan rongga berisi fla (vla), custard, atau daging. Sering disajikan setelah didinginkan di lemari es, karena vla atau custard yang berbahan baku susu mudah menjadi basi. Dalam bahasa Prancis disebut choux à la crème. Bentuk kue yang bundar seperti kubis menjadikan kue ini disebut choux (bahasa Prancis untuk kol).

Adonan kue sus tidak didapat dari mengocok telur atau mentega dengan gula. Adonan kue sus (pâte à choux) dibuat dari menambahkan tepung terigu ke dalam campuran air yang dimasak bersama margarin atau mentega hingga mendidih. Telur ayam ditambahkan satu per satu di dalam adonan sambil diaduk hingga adonan tidak lengket di panci. Adonan kue sus tidak menggunakan bahan pengembang seperti soda kue atau baking powder. Alat pengocok kue (mixer) hanya digunakan agar kue mengembang lebih bagus sewaktu dipanggang.

Lalu, dioven dengan suhu 220oC. Panas oven mengubah kadar air yang tinggi di dalam adonan menjadi uap. Telur di dalam adonan membentuk kerangka kue yang tipis, sedangkan uap yang terperangkap di dalam adonan membuat rongga di bagian dalam kue.

Seiring dengan perkembangan zaman, bentuk kue sus tidak lagi bulat, ada juga kue sus yang sudah dibentuk menjadi bentuk Angsa. Ada dua jenis sus, yaitu sus kering dan sus basah. Sus basah bertekstur lembut dengan isi vla di dalamnya. Sedangkan, sus kering biasanya hanya berupa kulit sus dengan rasa gurih yang yang dipanggang hingga bertekstur renyah ketika digigit. Kue ini mempunyai cita rasa manis sehingga cocok disajikan dengan kopi atau teh.

Baca juga: Yuk Kenali Produk Bakery

  1. Croissant

Croissant sejenis kue kering atau pastry yang berasal dari Perancis, disebut croissant karena bentuknya menyerupi bulan sabit. Jenis pastry ini cukup favorit dan begitu terkenal, hingga mudah menemukannya di toko roti dan pastry.

Menurut legenda, roti croissant berasal dari Eropa untuk merayakan kemenangan pasukan Franks atas pasukan Umayyad dalam peperangan di Tours pada tahun 732, dengan bentuk seperti bulan sabit, sedangkan dalam legenda yang lain atau menurut sumber-sumber yang lain roti ini diciptakan pertama kali di Buda atau Vienna pada tahun 1683 untuk merayakan kemenangan pasukan Kristen atas Ottoman pada peperangan memperebutkan kota ini, sebagai gambaran atas bendera Ottoman.

Croissant terbuat dari adonan tepung terigu, mentega, telur dan ragi. Karena itu adonannya berlapis tipis karena lemak digilas berlapisan dengan adonan tepung. Waktu pembuatannya menurut tata cara mula-mulanya dapat memakan waktu beberapa hari karenanya, perlu tingkat kesabaran yang tinggi.

Ada yang beragam variasi, yaitu polos, berisi cokelat, keju, almond, green tea hingga dipadukan rasa lain seperti telur asin dimana salted egg sempat booming beberapa tahun terakhir. Pilihlah croissant yang bentuknya bundar menggembung dan bagus sebagai tanda adonannya terbentuk bagus.

Di Perancis dan Spanyol, croissant umumnya dijual tanpa diisi dan dimakan tanpa ditambah mentega, tapi terkadang dengan isian almond. Saat ini croissant juga dibuat dengan varian rasa yang lebih banyak lagi.

  1. Pie

Pastei atau Pai (bahasa Belanda: pastei; bahasa Inggris: pie) adalah makanan yang terdiri dari kulit kue kering dan isi yang beraneka ragam. Isi pastei dapat berupa buah, daging, ikan, sayur, keju, coklat, kustar, kacang, dan lain-lain. Pastei yang berisi buah biasanya berupa cairan kental yang dimaniskan mirip selai atau dipotong-potong dadu lalu dipanggang bersamaan dengan kulit pasteinya. Pastei buah biasanya disajikan dengan es krim, disebut à la mode.).

Di Indonesia, terkenal pie susu (pastei susu) yang berasal dari Bali. Berbeda dengan pie pada umumnya, pie susu berukuran lebih kecil serta pinggirannya cenderung tipis dan kering sehingga dapat awet dalam waktu 5 hari dalam suhu ruangan. Di bagian tengah pie biasanya ditambahkan krim kuning atau selai.

Ciri khas:

  • Pastei pasti memiliki kulit yang terbuat dari jenis biji-bijian, gandum, beras, kreker atau kue remah.
  • Pastei dipanggang dalam proses pembuatannya.
  • Kulit pastei yang dipanggang tersebut diletakkan/dicetak di sebuah wadah yang biasanya berbentuk bundar atau persegi panjang. Wadah tersebut terbuat dari bahan yang tahan panas, seperti metal ataupun kaca.
  1. Eclair

Eclair merupakan varian kue sus atau choux pastry, berasal dari Perancis dan muncul pada abad ke-19. Bentuknya panjang dan diisi krim atau custard. Adonannya sama dengan choux pastry yaitu terbuat dari mentega, tepung terigu, telur, dan air.

Teksurnya tidak padat dan cenderung ringan serta berongga. Perbedaannya, kue sus bentuknya bulat, sedangkan eclair berbentuk panjang. Ada banyak jenis eclair sesuai lapisan icing dan isiannya, tetapi salah satu yang populer adalah chocolate eclair, varian rasa cokelat. Eclair diberi lapisan fondan coklat dan diisi oleh custard cokelat.

  1. Marmer Cake

Kue marmer (marble cake) adalah kue dengan tampilan belang-belang. Belang-belang yang dicapai dengan campuran cahaya yang sangat ringan dan adonan yang gelap. Ini bisa berupa campuran vanilla dan kue coklat, yang dalam hal ini terutama vanila, dengan goresan cokelat. Kue ini berbahan gula, margarin, telur, tepung terigu, susu, dll.

  1. Roll Cake

Bolu gulung (Inggris: Swiss roll) merupakan kue bolu atau sponge cake yang dipanggang menggunakan loyang dangkal, diisi dengan selai atau krim mentega kemudian digulung. Bolu gulung sering dikenal sebagai jam roll, atau jelly roll di Amerika Serikat, cream roll, roulade.

Bolu gulung termasuk dalam kue klasik yang populer di Eropa dan kini sudah mendunia. Bolu gulung pertama kali diciptakan pada abad ke-19.

Kue harus segera digulung selagi masih panas sewaktu baru diangkat dari oven agar kue masih lentur sewaktu digulung dan tidak patah. Kertas roti atau serbet bisa dijadikan alas kue sewaktu menggulung. Gulungan bisa dibuka lagi, kalau kue sudah agak dingin untuk diolesi selai atau krim dari mentega dan setelah itu kue digulung kembali. Kue bisa juga langsung diolesi selai sewaktu masih panas-panas sehingga cukup digulung sekali saja.

Krim mentega (buttercream) bisa dibuat beraneka rasa, misalnya dengan menambahkan coklat bubuk, vanila, atau bubuk teh hijau. Ada juga varian rasa keju, mocca, cokelat meises, blueberry jam, stroberi jam, cokelat leleh, dsb. Kue ini rasanya enak, dengan krim yang manis legit.

  1. Cookies

Kata cookie sendiri berasal dari kata bahasa Belanda "koekje", yang berarti "kue kecil". Tekstur cookies berat, keras, dan renyah, penuh dengan hal-hal seperti kacang , kismis, keping cokelat, dan oat. Dibuat dengan cara dioven.

Cookies lembut, manis, dan memiliki rasa yang lebih kompleks berkat topping mereka, seperti keping cokelat, atau potongan kacang dan kismis. Jumlah gula yang lebih banyak dalam kue membuatnya lebih renyah.

Kue kering memiliki kadar air yang minimal, sehingga bisa tahan lama dibandingkan kue basah.  Pada umummnya, kue kering berbahan dasar tepung beras, tepung ketan, terigu, ataupun sagu. Kue kering lebih dikategorikan sebagai kue yang dipanggang mirip seperti kukis.

Selain beberapa produk bakery yang telah disebutkan di atas, pasti masih ada beberapa tren makanan penutup lainnya. Apa produk bakery favoritmu?

Referensi:

DetikFood, DetikFood, Kompas, Merdeka, Okezone, Okezone 

Referensi gambar:

instagram, instagram, instagram, unsplash

Share this Post

Share