Urutan Makanan dalam Table Manner

                Apa perbedaan appetizer, main course dan dessert? – Menu adalah daftar makanan yang disajikan kepada tamu di ruang makan. Menu berasal dari bahasa Perancis “Le Menu” atau dalam bahasa Inggris “Bill of Fare” sebagai pedoman untuk menyiapkan suatu hidangan atau makanan.

Dalam table manner ada tata cara atau urutan makan yang baik dan benar. Urutannya yaitu hidangan pembuka (appetizer), hidangan utama (main course), hidangan penutup (dessert). Sebagian dari kita mungkin sudah mengetahui arti dari ketiganya. Tapi, tahukah kamu macam-macamnya? Cari tahu yuk!

  1. Appetizer

Appetizer merupakan hidangan pembuka yang disajikan dengan porsi kecil atau hidangan pembangkit selera makan atau makanan pemula sebelum main course. Dalam Bahasa Perancis disebut Hor’s D’oeuver. Appetizer ini berfungsi merangsang nafsu makan sebelum menikmati hidangan utama. Disajikan dalam porsi kecil, satu atau dua gigitan (bit size). Komposisinya sebanyak 50-75 gr.

Ada dua macam appetizer yaitu cold dan hot.

  • Cold appetizer adalah hidangan pembuka yang disajikan secara dingin atau segar. Contoh: fruit salad, cocktail, vegetable salad, sorbet dll.
  • Hot appetizer adalah hidangan pembuka yang melalui proses pemasakan dan disajkan dalam keadaan panas. Contoh: risoles, soup, croquette.

 

  1. Main Course

Main course atau makanan utama adalah hidangan pokok dari suatu susunan menu lengkap yang dihidangkan pada waktu lunch atau dinner, ukuran porsinya lebih besar dari appetizer. Contoh: lauk pauk hewani yang dihidangkan pada main course seperti daging, unggas, ikan, dan sea food yang diolah dengan berbagaimacam cara dan dihidangkan dengan saus dan porsinya besar berkisar 175 gr-225 gr.

Sayur yang dihidangkan pada main course adalah sayuran continental. Pada umumnya seperti buncis, bunga kol, lobak putih, brokoli, dll yang porsinya 75 gr. Kentang atau penggantinya seperti pasta dihidangkan dengan roti atau roll yang besar porsinya 75 gr, dan saus 50-95 gr.

 

  1. Dessert

Dessert merupakan hidangan penutup yang disajikan setelah hidangan utama (main course) sebagai hidangan penutup atau biasa disebut dengan hidangan pencuci mulut. Sajian dessert sering disebut The Final Couse atau The Last Course dan rasa manis atau disebut sweet.

Kata hidangan penutup sendiri merupakan pengalih bahasa dari kata dessert di bahasa Inggris yang berasal dari bahasa Perancis Kuno desservir yang artinya “untuk membersihkan meja”. Kata dessert sering digunakan pada Inggris-Hiberno, American English, Canadian English, Australian English dan bahasa Perancis.

Baca juga: Beberapa Istilah dalam Restoran

Seperti halnya appetizer, ada dua macam dessert yaitu

  • Hidangan penutup dingin (cold dessert) adalah dessert yang disajikan dengan suhu dingin. Meski disajikan dingin, tidak menutup kemungkinan bila proses pegolahannya melalui proses pemanasan sebelum disajikan secara dingin, dengan memasukkan ke dalam lemari pendingin. Penyajian dessert dalam suhu dingin harus benar-benar disajikan pada suhu dingin, tak terkecuali alat hidangnya. Contoh: ice cream, pudding, fruit pie, cake, dsb.
  • Hidangan penutup panas (hot dessert) adalah dessert yang disajikan pada temperatur panas atau hangat. Sesuai namanya, proses akhirnya harus dipanaskan terlebih dahulu. penyajian hot dessert harus benar-benar panas atau hangat termasuk alat hidang yang digunakan. Contoh: banana flambe, souffles, apple pie.

Fungsi dessert dalam giliran hidangan (courses) yaitu sebagai hidangan yang menyegarkan setelah menyantap hidangan utama (main course) yang kadang memiliki aroma atau rasa yang amis serta menghilangkan rasa enak. Pada awalnya, dessert berupa buah-buahan segar tanpa proses pengolahan. Saat ini, hidangan dessert mulai bervariasi dengan mengambil dasar (basic) dari beberapa hidangan seperti cake, pie, ice cream dan sebagainya yang dipadukan dengan sauce, buah, syrup, cream atau perpaduan antara bahan dasar, sehingga menciptakan hidangan dessert yang lezat dan menarik. Komposisinya sebanyak 100-120 gr.

Share this Post

Share