Yuk Kenali Kue Nagasari

             

Sudah tahu asal-usul kue nagasari? – Nagasari atau nogosari (dalam bahasa Jawa) merupakan kue basah tradisional yang sangat terkenal dan diwariskan turun-temurun dari generasi ke generasi. Terbuat dari tepung beras, tepung sagu, santan, dan gula yang diisi dengan pisang. Jenis pisang yang digunakan yaitu pisang raja. Kue ini biasanya dibalut dengan daun pisang, lalu dikukus. Selain itu, nagasari juga sering dikukus dengan balutan daun pandan, agar tercium aroma wangi.

                Belum diketahui secara pasti asal-usul jajanan tradisional ini. Beberapa sumber menyebutkan bahwa nagasari berasal dari Rembang. Sumber lain menyebutkan berasal dari Indramayu, Jawa Barat. Namun, seiring berjalannya waktu, nagasari sudah dikenal di berbagai daerah lain, terutama di Jawa.

                Belum diketahui secara pasti juga apa arti nama nagasari. Kata nagasari terdiri dari dua kata yaitu “naga” dan “sari”. Naga yaitu hewan legenda dari China yang kuat dan kerap menjadi lambang jiwa yang terhormat. Kata “sari” menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) artinya isi utama dari suatu benda. Jika kedua kata itu disatukan, maka artinya yaitu isi utama dari suatu benda yang terhormat atau melegenda. Pada umumnya, kue ini selalu ada saat hari-hari besar tanggalan orang Jawa, acara adat, keagaaman, dll.

                Kue nagasari ini ada beberapa variasi diantaranya:

  • Nagasari putih: dibuat tanpa campuran pewarna, hanya dengan santan.
  • Nagasari merah: dibuat dengan campuran gula merah sebagai pewarna.
  • Nagasari biru: dibuat dengan campuran bunga telang (clitoria ternatea) sebagai pewarna.
  • Nagasari hijau: dibuat dengan campuran daun suji (pleomele angustifolia syn. Dracaena angustifolia) sebagai pewarna.

 

Tahukah kamu bahwa kue nagasari termasuk jajanan yang kaya akan karbohidrat? Dalam satu buah kue nagasari mengandung kalori sebesar 154 kkal atau energi sebesar 644 kj. Lemak sebesar 2,87 gr, karbohidrat 30,25 gr, dan protein 2,09 gr.

Semoga bermanfaat. Ayo lestarikan kuliner Indonesia.

Referensi:

Tribunnews

Share this Post

Share